SELAMAT DATANG DI WEBS SDN 3 PAKUWON - GARUT KOTA

Senin, 08 Januari 2024

ANTARA KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA


PENERAPAN KURIKULUM 2013 DAN KURIKULUM MERDEKA DI SDN 3 PAKUWON

Oleh : Ade Yusup, S.Pd.I., Gr

(email: joesoep1@gmail.com)


Penerapan desain kurikulum 2013 di SDN 3 Pakuwon didasarkan pada beberapa prinsip utama, yaitu:

  • Pembelajaran tematik integratif: SDN 3 Pakuwon menerapkan pembelajaran tematik integratif dengan memilih tema-tema yang sesuai dengan kebutuhan dan minat siswa. Tema-tema tersebut kemudian dikaitkan dengan kompetensi dasar dari berbagai mata pelajaran.

  • Pendekatan saintifik: SDN 3 Pakuwon menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator dan siswa didorong untuk aktif melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasi, mengomunikasikan, dan menyimpulkan.

  • Model-model pembelajaran yang inovatif: SDN 3 Pakuwon menggunakan berbagai model pembelajaran yang inovatif untuk meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar siswa. Model-model pembelajaran tersebut antara lain project-based learning, discovery learning, problem-based learning, dan kooperatif learning.

  • Penilaian yang otentik: SDN 3 Pakuwon menggunakan penilaian yang otentik untuk mengukur keterampilan dan kompetensi siswa secara lebih utuh. Penilaian otentik dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti penilaian berbasis kinerja, portofolio, dan proyek siswa.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan desain kurikulum 2013 di SDN 3 Pakuwon:

  • Pada tema "Lingkunganku", siswa diajak untuk mengamati lingkungan di sekitar sekolah. Siswa kemudian mengumpulkan data tentang lingkungan tersebut, seperti jenis tanaman dan hewan yang ada, kondisi udara, dan kondisi air. Siswa kemudian mengasosiasikan data yang telah dikumpulkan untuk menyimpulkan kondisi lingkungan di sekitar sekolah.

  • Pada tema "Tubuhku", siswa diajak untuk melakukan eksperimen tentang cara kerja jantung. Siswa kemudian membuat laporan eksperimen tersebut untuk menunjukkan pemahaman mereka tentang cara kerja jantung.

  • Pada tema "Keberagaman Budaya Indonesia", siswa diajak untuk membuat proyek tentang budaya daerah tertentu. Siswa kemudian mempresentasikan proyek tersebut di depan kelas untuk menunjukkan pemahaman mereka tentang budaya daerah tersebut.

Berdasarkan prinsip-prinsip tersebut, penerapan desain kurikulum 2013 di sekolah dasar dapat digambarkan sebagai berikut:

Tahap Perencanaan

Pada tahap perencanaan, guru perlu melakukan beberapa hal, yaitu:

  • Membuat pemetaan kompetensi dasar (KD): Guru perlu memetakan KD dari berbagai mata pelajaran yang terkait dengan tema yang akan diajarkan.

  • Membuat silabus: Silabus merupakan acuan dalam melaksanakan pembelajaran. Silabus harus disusun secara cermat dan rinci agar pembelajaran dapat berjalan dengan efektif dan efisien.

  • Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP): RPP merupakan penjabaran dari silabus. RPP harus disusun dengan memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran tematik integratif, pendekatan saintifik, dan model-model pembelajaran yang inovatif.

Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, guru perlu melakukan beberapa hal, yaitu:

  • Membuka pelajaran dengan apersepsi: Guru perlu melakukan apersepsi untuk menarik perhatian siswa dan memotivasi mereka untuk belajar.

  • Menginformasikan tujuan pembelajaran: Guru perlu menginformasikan tujuan pembelajaran kepada siswa agar mereka dapat memahami apa yang akan dipelajari.

  • Menyampaikan materi pembelajaran: Materi pembelajaran dapat disampaikan melalui berbagai metode, misalnya ceramah, diskusi, tanya jawab, eksperimen, dan sebagainya.

  • Melakukan penilaian: Guru perlu melakukan penilaian terhadap proses dan hasil belajar siswa.

Tahap Penilaian

Pada tahap penilaian, guru perlu melakukan beberapa hal, yaitu:

  • Merancang penilaian: Guru perlu merancang penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.

  • Melaksanakan penilaian: Guru perlu melaksanakan penilaian dengan objektif dan adil.

  • Melakukan analisis hasil penilaian: Guru perlu melakukan analisis hasil penilaian untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa.

Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi, guru perlu melakukan beberapa hal, yaitu:

  • Menilai proses pembelajaran: Guru perlu menilai proses pembelajaran yang telah dilaksanakan, termasuk efektivitas metode dan media yang digunakan.

  • Menilai hasil belajar siswa: Guru perlu menilai hasil belajar siswa untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa.

  • Menentukan tindak lanjut: Guru perlu menentukan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian yang telah dilakukan.

Penerapan desain kurikulum 2013 di sekolah dasar tidaklah mudah. Guru perlu memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien. Selain itu, dukungan dari kepala sekolah, orang tua, dan masyarakat juga sangat diperlukan.

Berikut beberapa tantangan dalam penerapan desain kurikulum 2013 di sekolah dasar:

  • Kurangnya kompetensi guru: Banyak guru yang belum memiliki kompetensi yang memadai untuk melaksanakan pembelajaran tematik integratif, pendekatan saintifik, dan model-model pembelajaran yang inovatif.

  • Kurangnya sarana dan prasarana: Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai dapat mendukung pelaksanaan pembelajaran yang efektif dan efisien.

  • Kurangnya dukungan orang tua: Dukungan orang tua sangat diperlukan untuk menyukseskan pelaksanaan kurikulum 2013.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, perlu dilakukan berbagai upaya, yaitu:

  • Peningkatan kompetensi guru: Pemerintah perlu memberikan pelatihan dan pendampingan kepada guru untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam melaksanakan kurikulum 2013.

  • Peningkatan sarana dan prasarana: Pemerintah perlu menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran kurikulum 2013.

  • Peningkatan kesadaran orang tua: Pemerintah dan sekolah perlu meningkatkan kesadaran orang tua tentang pentingnya dukungan mereka terhadap pelaksanaan kurikulum 2013.

Penerapan desain kurikulum 2013 di SDN 3 Pakuwon telah menunjukkan hasil yang positif. Hasil belajar siswa menunjukkan peningkatan, terutama dalam aspek kreativitas, keterampilan berpikir kritis, dan pemecahan masalah.

Sedangkan dalam Penerapan desain kurikulum merdeka di SDN 3 Pakuwon didasarkan pada beberapa prinsip utama, yaitu:

  • Berpusat pada siswa: Kurikulum merdeka berpusat pada siswa, sehingga siswa memiliki peran utama dalam proses pembelajaran.

  • Beragam dan fleksibel: Kurikulum merdeka memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan bakat mereka.

  • Adaptif: Kurikulum merdeka dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks lokal.

Berikut adalah beberapa perubahan yang dilakukan SDN 3 Pakuwon dalam penerapan desain kurikulum merdeka:

  • Pembelajaran berbasis proyek: SDN 3 Pakuwon menerapkan pembelajaran berbasis proyek untuk mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan kreatif.

  • Pembelajaran berbasis kompetensi: SDN 3 Pakuwon menerapkan pembelajaran berbasis kompetensi untuk memastikan siswa memiliki keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan.

  • Penilaian yang otentik: SDN 3 Pakuwon menggunakan penilaian yang otentik untuk mengukur keterampilan dan kompetensi siswa secara lebih utuh.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan desain kurikulum merdeka di SDN 3 Pakuwon:

  • Pada tema "Lingkunganku", siswa diajak untuk membuat proyek tentang lingkungan di sekitar sekolah. Siswa kemudian mempresentasikan proyek tersebut di depan kelas untuk menunjukkan pemahaman mereka tentang lingkungan di sekitar sekolah.

  • Pada tema "Tubuhku", siswa diajak untuk melakukan eksperimen tentang cara kerja jantung. Siswa kemudian membuat video tentang eksperimen tersebut untuk menunjukkan pemahaman mereka tentang cara kerja jantung.

  • Pada tema "Keberagaman Budaya Indonesia", siswa diajak untuk membuat buku tentang budaya daerah tertentu. Siswa kemudian membagikan buku tersebut kepada masyarakat sekitar untuk menunjukkan pemahaman mereka tentang budaya daerah tersebut.

Penerapan desain kurikulum merdeka di SDN 3 Pakuwon masih dalam tahap awal. Namun, sekolah telah melihat beberapa hasil positif dari penerapan kurikulum tersebut, yaitu:

  • Siswa lebih aktif dan kreatif dalam belajar.

  • Siswa lebih termotivasi untuk belajar.

  • Siswa memiliki keterampilan dan kompetensi yang lebih baik.

SDN 3 Pakuwon akan terus mengembangkan penerapan desain kurikulum merdeka untuk memberikan pembelajaran yang lebih baik bagi siswa.

Berikut adalah persiapan yang dilakukan SDN 3 Pakuwon dalam melakukan desain kurikulum merdeka:

  • Pemahaman kurikulum merdeka: Guru-guru di SDN 3 Pakuwon diberikan pemahaman tentang kurikulum merdeka, termasuk prinsip-prinsip, struktur, dan muatan kurikulum.

  • Guruguru di SDN 3 Pakuwon belajar tentang kurikulum merdeka

  • Pembentukan tim kurikulum: Sekolah membentuk tim kurikulum yang terdiri dari guru-guru dari berbagai mata pelajaran. Tim kurikulum bertugas untuk merumuskan rencana pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah.

  • Pengembangan perangkat pembelajaran: Tim kurikulum mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum merdeka. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi silabus, RPP, dan instrumen penilaian.

  • Pengembangan lingkungan belajar: Sekolah mengembangkan lingkungan belajar yang mendukung penerapan kurikulum merdeka. Lingkungan belajar yang mendukung meliputi sarana dan prasarana, serta budaya sekolah.

SDN 3 Pakuwon juga melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti dinas pendidikan, perguruan tinggi, dan organisasi masyarakat, untuk mendapatkan dukungan dalam penerapan kurikulum merdeka.

Dengan persiapan yang matang, SDN 3 Pakuwon berharap dapat menerapkan kurikulum merdeka secara efektif dan memberikan pembelajaran yang lebih baik bagi siswa.

Implementasi kurikulum merdeka siap berubah merupakan pilihan SDN 3 Pakuwon karena sekolah ingin memberikan pembelajaran yang lebih baik bagi siswa. Kurikulum merdeka memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan kurikulum sebelumnya, yaitu:

  • Berpusat pada siswa: Kurikulum merdeka berpusat pada siswa, sehingga siswa memiliki peran utama dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan kreatif.

  • Beragam dan fleksibel: Kurikulum merdeka memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan bakat mereka. Hal ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

  • Adaptif: Kurikulum merdeka dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan konteks lokal. Hal ini dapat meningkatkan relevansi pembelajaran dengan kebutuhan siswa.

SDN 3 Pakuwon yakin bahwa kurikulum merdeka dapat memberikan pembelajaran yang lebih baik bagi siswa. Sekolah telah melakukan persiapan yang matang untuk menerapkan kurikulum tersebut, termasuk:

  • Pemahaman kurikulum merdeka: Guru-guru di SDN 3 Pakuwon diberikan pemahaman tentang kurikulum merdeka, termasuk prinsip-prinsip, struktur, dan muatan kurikulum.

  • Pembentukan tim kurikulum: Sekolah membentuk tim kurikulum yang terdiri dari guru-guru dari berbagai mata pelajaran. Tim kurikulum bertugas untuk merumuskan rencana pelaksanaan kurikulum merdeka di sekolah.

  • Pengembangan perangkat pembelajaran: Tim kurikulum mengembangkan perangkat pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip kurikulum merdeka. Perangkat pembelajaran tersebut meliputi silabus, RPP, dan instrumen penilaian.

  • Pengembangan lingkungan belajar: Sekolah mengembangkan lingkungan belajar yang mendukung penerapan kurikulum merdeka. Lingkungan belajar yang mendukung meliputi sarana dan prasarana, serta budaya sekolah.

SDN 3 Pakuwon juga melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak, seperti dinas pendidikan, perguruan tinggi, dan organisasi masyarakat, untuk mendapatkan dukungan dalam penerapan kurikulum merdeka.

Dengan persiapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak, SDN 3 Pakuwon yakin dapat menerapkan kurikulum merdeka secara efektif dan memberikan pembelajaran yang lebih baik bagi siswa.

Berikut adalah beberapa alasan spesifik mengapa SDN 3 Pakuwon memilih implementasi kurikulum merdeka siap berubah:

  • SDN 3 Pakuwon ingin memberikan pembelajaran yang lebih bermakna bagi siswa. Kurikulum merdeka berpusat pada siswa, sehingga siswa memiliki peran utama dalam proses pembelajaran. Hal ini dapat mendorong siswa untuk belajar secara aktif dan kreatif, dan menemukan makna dari pembelajaran yang mereka terima.

  • SDN 3 Pakuwon ingin mempersiapkan siswa untuk masa depan. Kurikulum merdeka memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan bakat mereka. Hal ini dapat membantu siswa untuk mengembangkan keterampilan dan kompetensi yang dibutuhkan di masa depan.

  • SDN 3 Pakuwon ingin menciptakan lingkungan belajar yang lebih menyenangkan dan menantang. Kurikulum merdeka memberikan keleluasaan kepada guru untuk mengembangkan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Hal ini dapat membantu guru untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih menyenangkan dan menantang bagi siswa.

SDN 3 Pakuwon yakin bahwa implementasi kurikulum merdeka siap berubah dapat membantu sekolah untuk mencapai tujuan tersebut.

Untuk referensi bisa download disini Download File


Semoga bermanfaat.